Rabu, 18 Juni 2008

Wanita-Wanita yang "Kelelahan"

Kita sering menggadang-gadang betapa "perkasanya" seorang perempuan yang telah berstatus sebagai seorang ibu. Terutama kaum ibu yang juga berkiprah di sektor publik, alias bekerja/berkarir di luar rumah. Memang kita pantas mengagumi mereka. Mereka mengerjakan segala macam tetek bengek urusan rumah tangga, sekaligus juga produktif menghasilkan income bagi keluarga dari hasil pekerjaan mereka di luar rumah.
Seorang ibu yang bertanggungjawab, plus "patuh" dengan stigma bahwa perempuan harus mengabdi pada keluarga, telah harus memulai aktivitasnya semenjak hari masih sangat dini. Disaat anak-anak dan suami mereka masih terlelap, ibu menyiapkan segala sesuatunya. Ketika anak-anak dan suami terjaga, mereka tinggal bersiap-siap untuk berangkat ke tempat aktivitas mereka. Biasanya segala kebutuhan mereka telah disiapkan oleh sang ibu. Mereka tinggal mandi, mengenakan pakaian rapi yang telah disiapkan ibu, dan tentu saja sarapan dengan menyantap makanan yang juga disiapkan sang ibu. Kemudian sang ibu juga berangkat bekerja dan menjalani berbagai aktivitas ditempat kerjanya, yang tentunya juga diwarnai oleh berbagai dinamika, baik yang menyenangkan maupun yang tidak. Apapun yang mereka alami di kantor atau di tempat kerjanya, yang pasti selepas jam kerja, si ibu kembali ke rumah dan kembali harus menjalani aktivitas "mengurus" rumah tangga. Tak ada dispensasi dari kewajiban-kewajiban itu. Apalagi ingin menghindarinya. Sesuatu yang tidak mungkin, kecuali mau menanggung beban diberi label oleh masyarakat sebagai wanita yang tidak becus, ibu yang tidak bertanggung jawab, dll.
Begitulah roda hidup sang ibu berjalan dari hari ke hari hingga datang saatnya mereka "diperkenankan" oleh masyarakat untuk "beristirahat". Kapan itu? ya, tentunya jika anak-anak mereka telah mandiri, atau jika mereka tergolek sakit, dan tentunya jika tuhan memanggil mereka. Ibu-ibu yang demikian memang layak kita sebut "wanita-wanita perkasa". Tapi yakinlah, mereka sebenarnya juga WANITA-WANITA YANG KELELAHAN.

Tidak ada komentar: