Jumat, 12 September 2008

Dua, Sepasang, Kembar

Ada makna yang tumpang tindih pada kata-kata judul diatas. Dua adalah jumlah objek tertentu setelah satu. Sepasang juga dua, jika dilihat dari jumlah objeknya. Kembar juga dua dari segi jumlah objek. Tak gampang juga memilah-milah penggunaan kata-kata tersebut.

Kata dua, sangat jelas penggunaannya. Setelah satu, ya dua. Sepasang, biasanya digunakan orang untuk menjelaskan dua kata yang saling berlawanan tapi saling melengkapi. Seperti kiri-kanan untuk alas kaki, laki-laki dan perempuan, suami-istri, dan lain-lain. Tetapi walaupun tidak berlawanan dan tidak saling melengkapi, kadang orang juga memberi label sepasang untuk objek tersebut. Misalnya, dalam contoh kalimat, "pada turnamen itu Indonesia hanya mengirim sepasang ganda putra". Kemudian kata kembar. Biasanya orang menyebut kata kembar untuk menjelaskan dua objek yang mirip atau bahkan sama persis. Misal dua menara WTC yang runtuh karena serangan teroris pada 11 September 2001, disebut Twin Tower (menara kembar). Namun, kata kembar tidak melulu menjadi padanan kata dua. Kembar juga digunakan untuk sesuatu yang sama atau mirip walau berjumlah lebih dari dua.

Tapi anehnya kata kembar juga digunakan untuk jadi keterangan kata untuk dua objek atau lebih yang tidak sama atau tidak mirip. Contohnya, ada istilah program kota kembar, yang melibatkan beberapa kota. Padahal sama sekali tidak ada kemiripan pada kota-kota tersebut. Bayi yang lahir dua atau lebih juga disebut bayi kembar walaupun mereka tidak mirip satu sama lain. Bahkan walaupun jenis kelamin mereka berbeda, tetap saja disebut bayi kembar. Agak rancu memang penggunaan kata-kata, dua, sepasang, dan kembar, tersebut.

Namun bagi saya kata-kata tersebut memiliki makna tersendiri. Ada satu rangkaian kalimat yang bisa saya susun dengan unsur ketiga kata tersebut, yang mewakili kehidupan saya saat ini. Yaitu: Pada 14 Agustus 2008, SEPASANG suami istri, dikarunia anak KEDUA, KEMBAR laki-laki. Itulah keluarga saya saat ini....

Tidak ada komentar: